Tren Kenaikan GBP/USD Tetap Solid
Pergerakan pasangan mata uang GBP/USD menunjukkan tren naik yang semakin menguat. Sejak awal April 2025, pasangan ini mengalami lonjakan signifikan hingga menyentuh level resistance kunci. Berdasarkan analisis teknikal, RSI berada di angka 62 dari 100, menandakan bahwa pasar masih berada dalam zona bullish meskipun mendekati area jenuh beli. Tidak adanya sinyal pembalikan dari indikator MACD turut memperkuat proyeksi kenaikan lanjutan. Bahkan, prediksi menunjukkan adanya kemungkinan pengujian ulang di area 1.31 sebelum meneruskan perjalanan naiknya.
Penurunan indeks dolar DXY yang kini berada di level 99.50 turut menjadi faktor yang mendukung penguatan poundsterling. Dolar AS yang melemah selama lima sesi berturut-turut mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap arah kebijakan ekonomi dan perdagangan global, sehingga memberi ruang bagi mata uang lain untuk menguat.
Dampak Perang Dagang terhadap Pasar Mata Uang
Konflik dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas, dengan masing-masing negara memberlakukan tarif tinggi pada produk impor. AS telah mengenakan bea masuk hingga 145% untuk barang dari China, sementara China membalas dengan tarif sebesar 125% terhadap produk Amerika. Meski sempat muncul sinyal pengecualian tarif terhadap produk elektronik, pernyataan yang saling bertentangan dari pemerintahan Presiden Trump membuat pelaku pasar kebingungan.
Pemerintah AS bersikeras bahwa tidak ada pengecualian, terutama untuk barang elektronik strategis seperti smartphone dan semikonduktor. Di sisi lain, China mengambil langkah tegas dengan menghentikan ekspor mineral tanah jarang dan magnet, yang merupakan komponen penting dalam sektor pertahanan, otomotif, dan teknologi. Langkah ini memicu kekhawatiran akan terganggunya rantai pasokan global.
Situasi ini memperburuk persepsi risiko dan mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap lebih aman atau stabil, termasuk mata uang seperti poundsterling yang saat ini didukung oleh kebijakan ekonomi Inggris yang lebih akomodatif.
Strategi Inggris Menghadapi Gejolak Global
Di tengah eskalasi ketegangan global, Inggris mengambil pendekatan berbeda dengan menangguhkan tarif impor untuk puluhan produk selama dua tahun ke depan. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan biaya produksi dan konsumsi dalam negeri, serta memberikan ruang bagi bisnis untuk bertahan di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.
Langkah tersebut tidak hanya berdampak positif terhadap daya beli masyarakat, tetapi juga memberi sinyal bahwa pemerintah Inggris serius dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik. Dalam jangka pendek, kebijakan ini turut memperkuat persepsi positif terhadap poundsterling di mata investor.
Prediksi dan Kesimpulan
Melihat indikator teknikal dan fundamental yang ada, prospek jangka pendek untuk GBP/USD tetap positif. Dengan asumsi tidak ada perubahan signifikan dalam arah kebijakan perdagangan global atau intervensi ekstrem dari bank sentral utama, pasangan ini berpotensi melanjutkan kenaikannya melampaui level resistance saat ini.
Namun, pelaku pasar tetap perlu berhati-hati terhadap volatilitas tinggi yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama karena ketidakpastian seputar perang dagang dan kebijakan tarif masih jauh dari kata selesai. Data ekonomi penting seperti angka tenaga kerja dan konsumsi AS juga akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah dolar dalam beberapa pekan ke depan.
Secara keseluruhan, GBP/USD saat ini berada dalam posisi yang menguntungkan di tengah melemahnya dolar dan respon Inggris yang relatif stabil terhadap krisis global. Peluang kenaikan tetap terbuka lebar, namun kehati-hatian tetap diperlukan dalam mengambil posisi di pasar.
Untuk analisis lengkap dan berita pasar terbaru, jangan lupa kunjungi halaman Insight KBI di https://www.kvb.co.id/insights/market-analysis. Tetap update, tetap cerdas!
