KVB Logo
Home
Products
Trading
Insights
Campaigns
About Us
imgimg
Market Analysis
Volume vs Open Interest: Mana yang Lebih Penting dalam Futures?
Volume vs Open Interest: Mana yang Lebih Penting dalam Futures?
Orpa Rejoice · 2K Views

 

Dalam trading futures, dua istilah yang paling sering disebut saat membahas analisis pasar adalah volume dan open interest. Keduanya kerap digunakan sebagai indikator utama untuk mengukur kekuatan tren, minat pasar, dan potensi perubahan harga. Namun, banyak trader pemula masih bingung, mana yang sebenarnya lebih penting, volume atau open interest? Memahami kedua indikator ini secara mendalam akan membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik saat trading di KVB Indonesia.
 
 

Pengertian Volume dan Open Interest

 

Apa itu volume dalam kontrak futures

 

Volume dalam trading futures adalah jumlah kontrak yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu, biasanya dalam satu hari. Setiap kali terjadi transaksi antara pembeli dan penjual, maka volume akan bertambah satu, terlepas dari siapa yang membuka atau menutup posisi. Volume tinggi menandakan aktivitas pasar yang ramai, sedangkan volume rendah mengindikasikan pasar sedang sepi. Dalam analisis teknikal, lonjakan volume sering menjadi sinyal awal terjadinya pergerakan harga signifikan, baik breakout maupun reversal.
 

Apa itu open interest dan cara menghitungnya

 

Open interest adalah jumlah total kontrak futures yang masih terbuka dan belum diselesaikan (belum ditutup atau belum terjadi delivery). Open interest hanya bertambah jika ada posisi baru yang dibuka oleh dua pihak berbeda (buyer dan seller), dan akan berkurang jika salah satu pihak menutup posisi. Cara menghitung open interest adalah dengan menjumlahkan seluruh posisi terbuka yang masih aktif pada akhir hari perdagangan. Nilai open interest memberikan gambaran seberapa besar minat dan keterlibatan pelaku pasar terhadap kontrak tertentu.
 
 
 

Perbedaan Utama Volume dan Open Interest

 

Walaupun sering disandingkan, volume dan open interest adalah dua indikator yang berbeda baik dari segi fungsi maupun interpretasinya. Volume menggambarkan intensitas aktivitas harian, sedangkan open interest mencerminkan komitmen pelaku pasar yang masih bertahan di posisi tertentu. Volume bisa naik turun secara dinamis setiap hari, tetapi open interest lebih stabil dan hanya berubah jika ada pembukaan atau penutupan posisi baru.
 
Volume tinggi namun open interest stagnan bisa berarti terjadi banyak transaksi keluar-masuk tanpa pembukaan posisi baru. Sebaliknya, jika open interest naik bersamaan dengan volume tinggi, artinya banyak pelaku pasar membuka posisi baru dan memperkuat tren yang sedang berlangsung. Jika open interest justru menurun meski volume tinggi, itu bisa menjadi pertanda distribusi atau likuidasi posisi besar oleh trader institusi.
 
 

Kapan Volume Lebih Penting?

 

Volume trading menjadi sangat penting ketika trader ingin mengidentifikasi validitas pergerakan harga. Saat terjadi breakout dari level resistance atau support penting, volume yang tinggi memberi konfirmasi bahwa breakout tersebut didukung oleh partisipasi pasar luas. Jika breakout terjadi dengan volume rendah, kemungkinan besar pergerakan harga tersebut lemah dan bisa menjadi false signal.
 
Selain itu, volume juga sangat berguna dalam membaca momentum pasar. Lonjakan volume pada saat pasar pembukaan sering mengindikasikan akan terjadinya tren baru. Trader harian di futures sangat mengandalkan data volume untuk menentukan entry dan exit point, karena volume mencerminkan likuiditas dan kemungkinan harga bergerak secara signifikan dalam waktu singkat.
 
 

Kapan Open Interest Memberi Sinyal Lebih Kuat?

 

Open interest lebih berperan dalam mengidentifikasi kekuatan dan keberlanjutan tren jangka menengah hingga panjang. Jika harga naik dan open interest bertambah, berarti tren naik tersebut mendapat dukungan kuat dari posisi baru yang dibuka. Sebaliknya, jika harga naik tapi open interest menurun, bisa jadi kenaikan harga hanya akibat short covering atau likuidasi posisi short, sehingga tren naik tidak terlalu kuat.
 
Open interest juga berguna untuk mengenali potensi pembalikan arah pasar. Misalnya, setelah periode tren panjang disertai open interest tinggi, tiba-tiba open interest menurun drastis—itu sinyal banyak trader menutup posisi dan kemungkinan pasar akan mengalami koreksi atau konsolidasi. Open interest menjadi salah satu indikator favorit trader profesional untuk mendeteksi perubahan sentimen dan potensi reversal sebelum terlihat di grafik harga.
 
 

Cara Gunakan Keduanya dalam Analisis Trading Futures

 

Kombinasi analisis volume dan open interest dapat memberikan gambaran utuh mengenai dinamika futures market. Jika keduanya meningkat bersamaan dengan pergerakan harga, artinya tren sedang valid dan didukung komitmen trader besar. Namun, jika volume tinggi tidak diikuti kenaikan open interest, trader perlu waspada terhadap potensi false breakout atau profit taking.
 
Salah satu strategi efektif adalah memantau perubahan volume dan open interest secara periodik, terutama menjelang rilis data penting atau sesi pembukaan pasar utama. Banyak trader berpengalaman menggunakan data historis volume dan open interest untuk mengidentifikasi pola musiman, mengatur risk management, serta menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.
 
Selain itu, platform modern seperti KVB Indonesia menyediakan data real-time volume dan open interest, lengkap dengan grafik interaktif dan analisis teknikal, sehingga Anda bisa membuat keputusan trading lebih objektif dan berbasis data.
 
 

Platform Trading Aman Teregulasi di KVB

 

Bagi Anda yang ingin memaksimalkan potensi futures trading, pastikan memilih platform yang teregulasi dan memiliki fitur lengkap. KVB Indonesia menghadirkan data volume, open interest, serta tools analisis komprehensif untuk trader pemula maupun profesional. Mulai trading dengan percaya diri dan akses peluang pasar global. Daftar sekarang di KVB dan rasakan pengalaman trading futures yang aman, transparan, dan kompetitif.