KVB Logo
Home
Products
Trading
Insights
Campaigns
About Us
imgimg
Market Analysis
Apa Itu Stock Split dan Dampaknya ke Harga Saham?
Apa Itu Stock Split dan Dampaknya ke Harga Saham?
Orpa Rejoice · 1.1K Views

 

 

Stock split adalah salah satu aksi korporasi yang paling sering menarik perhatian investor, terutama ketika perusahaan besar melakukannya. Meski terlihat seperti hanya membagi jumlah saham, stock split dapat memengaruhi psikologi pasar dan aktivitas trading secara signifikan. Banyak investor baru mengira stock split membuat perusahaan menjadi lebih murah atau lebih mahal, padahal nilai perusahaan sebenarnya tidak berubah. Pemahaman yang benar diperlukan agar strategi investasi tidak sekadar mengikuti euforia pasar.

 

 

Pengertian Stock Split

 

Cara kerja stock split

 

Stock split terjadi ketika perusahaan meningkatkan jumlah saham yang beredar dengan membagi setiap saham yang ada menjadi beberapa bagian. Misalnya, stock split 1:5 berarti setiap 1 lembar saham dipecah menjadi 5 lembar. Jika harga sebelum split adalah Rp10.000, setelah split menjadi Rp2.000 per lembar, namun total nilai investasi pemegang saham tetap sama.

 

Perbedaan stock split vs reverse stock split

 

Stock split menambah jumlah saham dan menurunkan harga per lembar agar lebih terjangkau. Reverse stock split kebalikannya: perusahaan menggabungkan beberapa saham menjadi satu sehingga harga per lembar lebih tinggi. Reverse stock split biasanya dilakukan untuk menjaga harga saham tetap di atas batas minimum bursa atau meningkatkan citra perusahaan yang harganya terlalu rendah.

 

Baca Juga: Pentingnya Saham Perbankan untuk Melihat Kesehatan Ekonomi 

 

Alasan Perusahaan Melakukan Stock Split

 

Menurunkan harga agar lebih terjangkau

 

Ketika harga saham naik terlalu tinggi, saham menjadi kurang menarik bagi investor ritel karena terlihat mahal secara nominal. Stock split menurunkan harga agar lebih mudah dibeli dan meningkatkan akses investor.

 

Meningkatkan likuiditas

 

Semakin banyak jumlah saham beredar, semakin aktif proses jual beli di pasar. Likuiditas tinggi menguntungkan perusahaan dan investor karena harga lebih efisien dan bid–ask spread cenderung lebih kecil.

 

Memberi sinyal prospek pertumbuhan

 

Stock split sering dianggap sebagai sinyal optimisme manajemen karena biasanya dilakukan saat harga saham terus naik akibat kinerja bisnis yang kuat. Pasar dapat menafsirkan stock split sebagai tanda bahwa perusahaan percaya diri terhadap pertumbuhan ke depan.

 

 

Dampak Stock Split ke Harga Saham

 

Harga turun tapi nilai perusahaan tetap

 

Setelah stock split, harga saham memang turun, namun total nilai perusahaan dan nilai kepemilikan investor tidak berubah. Penurunan harga hanya bersifat kosmetik, mirip seperti menukar satu lembar uang Rp100.000 menjadi lima lembar Rp20.000.

 

Volume dan minat investor biasanya naik

 

Saham yang lebih murah secara nominal menarik perhatian investor ritel dan trader aktif. Peningkatan volume perdagangan setelah stock split sangat umum terjadi dan bisa memicu momentum kenaikan harga jangka pendek.

 

Dampak jangka panjang pada tren harga

 

Stock split tidak menjamin harga akan naik dalam jangka panjang. Jika kinerja fundamental perusahaan tetap kuat, tren bullish berlanjut. Namun jika kenaikan harga sebelumnya hanya disebabkan euforia, saham bisa kembali stabil atau melemah setelah minat pasar mereda.

 

image.png

 

 

Platform Trading Aman Teregulasi di KVB

 

Bagi trader dan investor yang ingin memanfaatkan peluang dari aksi korporasi seperti stock split, penting menggunakan platform dengan akses ke saham global dan eksekusi cepat. Broker KVB Indonesia menyediakan layanan trading saham dan indeks luar negeri dengan spread kompetitif, teknologi stabil, dan regulasi resmi BAPPEBTI untuk keamanan dana.

 

Siap menangkap peluang pasar saham dan aksi korporasi berikutnya? Daftar akun di KVB Indonesia dan mulai trading saham global dengan dukungan edukasi pasar harian dan informasi analisis mendalam.