KVB Logo
Home
Products
Trading
Insights
Campaigns
About Us
imgimg
Market Analysis
Dampak Industri Kendaraan Listrik (EV) terhadap Harga Lithium, Nickel, dan Cobalt
Dampak Industri Kendaraan Listrik (EV) terhadap Harga Lithium, Nickel, dan Cobalt
Orpa Rejoice · 1.3K Views

 

 

Revolusi kendaraan listrik (EV) bukan hanya mengubah industri otomotif, tetapi juga mengguncang pasar komoditas global. Baterai adalah inti dari mobil listrik, dan untuk membangun baterai tersebut dibutuhkan tiga bahan utama: lithium, nickel, dan cobalt. Setiap kali penjualan EV meningkat, permintaan terhadap ketiga komoditas ini ikut naik, menciptakan gelombang perubahan pada harga pasar dan rantai pasok global. Investor dan trader kini memantau perkembangan EV bukan hanya untuk sektor saham otomotif, tetapi juga untuk peluang di pasar komoditas.

 

 

Kenapa EV Meningkatkan Permintaan Bahan Baku Baterai

 

Komposisi baterai lithium-ion

 

Mayoritas kendaraan listrik menggunakan baterai lithium-ion. Sesuai namanya, baterai ini membutuhkan lithium sebagai komponen inti, sementara nickel dan cobalt digunakan untuk meningkatkan daya tahan, kepadatan energi, dan keamanan baterai. Semakin besar kapasitas baterai, semakin besar kebutuhan material ini.

 

Produksi mobil listrik global meningkat

 

Produsen seperti Tesla, BYD, Hyundai, Mercedes, hingga perusahaan asal Tiongkok dan Eropa terus memperluas kapasitas produksi. Pemerintah di banyak negara juga memberikan subsidi untuk mendorong transisi ke kendaraan ramah lingkungan. Permintaan EV yang meningkat berarti kebutuhan bahan baku baterai terus mengikuti pertumbuhan tersebut.

 

Baca Juga: Sektor Saham yang Paling Untung saat Suku Bunga Turun 

 

Dampak ke Harga Lithium

 

Harga melonjak karena supply terbatas

 

Pertumbuhan permintaan lithium jauh lebih cepat dibanding kapasitas produksi global. Pasokan tidak bisa bertambah secepat kebutuhan karena eksplorasi dan proses pemurnian memakan waktu bertahun-tahun. Ketidakseimbangan ini menjadi faktor utama naiknya harga lithium dalam beberapa tahun terakhir.

 

Peran produsen besar seperti Australia & Chile

 

Australia dan Chile adalah produsen lithium terbesar di dunia. Pergerakan produksi, kebijakan ekspor, dan investasi tambang di kedua negara sangat memengaruhi harga global. Setiap sinyal keterbatasan supply langsung mendapatkan respons di pasar komoditas.

 

 

Dampak ke Harga Nickel

 

Permintaan tinggi untuk baterai NCM/NCA

 

Banyak produsen baterai, termasuk Tesla, menggunakan teknologi NCM dan NCA yang membutuhkan nickel dalam jumlah besar untuk meningkatkan kepadatan energi. Semakin jauh jarak tempuh EV, semakin besar kebutuhan nickel pada baterai.

 

Indonesia sebagai penentu harga global

 

Indonesia adalah produsen nickel terbesar di dunia, sehingga kebijakan ekspor, hilirisasi industri, dan pembangunan smelter di Indonesia ikut menentukan arah harga global. Ketika Indonesia mendorong hilirisasi dan pembatasan bahan mentah, pasar merespons dengan kenaikan harga.

 

Dampak ke Harga Cobalt

 

Ketergantungan pada Kongo (DRC)

 

Sebagian besar cobalt berasal dari Republik Demokratik Kongo. Konsentrasi produksi di satu wilayah membuat harga sangat sensitif terhadap kondisi politik, logistik, dan stabilitas negara tersebut.

 

Tren produsen mengurangi penggunaan cobalt

 

Karena pasokan terbatas dan isu etika terkait penambangan Kongo, produsen baterai mulai mencari cara untuk mengurangi penggunaan cobalt. Meski begitu, teknologi baterai sepenuhnya tanpa cobalt belum menjadi standar, sehingga permintaan cobalt tetap signifikan.

 

 

Apakah Harga Komoditas Ini Akan Naik Terus?

 

Diversifikasi teknologi baterai

 

Beberapa perusahaan mengembangkan baterai berbasis LFP (lithium iron phosphate) yang tidak memerlukan nickel dan cobalt. Jika adopsinya meningkat, harga nickel dan cobalt mungkin stabil, tetapi lithium tetap memiliki prospek permintaan jangka panjang.

 

Kebijakan energi hijau & subsidi EV

 

Selama pemerintah dunia terus mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui subsidi, target emisi karbon, dan pelarangan mesin berbahan bakar fosil, permintaan terhadap bahan baku baterai akan tetap kuat. Walaupun harga komoditas bisa naik-turun, tren jangka panjang tetap bullish terutama untuk lithium dan nickel.

 

image.png

 

Platform Trading Aman Teregulasi di KVB

 

Pergerakan industri EV memberikan peluang besar bagi trader untuk memantau komoditas logam seperti lithium, nickel, dan cobalt. Untuk trading komoditas global dengan aman dan spread kompetitif, Broker KVB Indonesia menyediakan akses ke logam mulia dan pasar internasional dengan regulasi resmi BAPPEBTI serta eksekusi cepat.

 

Siap memanfaatkan tren besar industri kendaraan listrik? Daftar akun di KVB Indonesia dan mulai trading komoditas dengan dukungan analisis pasar harian dan data makro global.